07.59
0

Perkembagan gadget semakin canggih saja. Kita, bahkan anak-anak, sudah semakin akrab dengan apapun yang berbau internet. Kecanggihan anak-anak kadangkala justru membuat orangtua seperti 'anak kemarin sore' yang selalu ketinggalan zaman.

Saking banyaknya gadget lengkap dengan penyedia koneksi internet berkecepatan tinggi, membuat kita sebagai orangtua mesti waspada. Ketika online, kita biasanya browsing situs yang menarik, membaca berita, sosial media, maupun mencari referensi tugas bagi pelajar. Namun dunia maya sama halnya dengan dunia nyata, yaitu terdapat kejahatan atau lazim disebut cyber crime. Dan tak jarang hal ini menjerat anak-anak sebagai korbannya.
Tips Aman dan Sehat Berinternet

Kita tentu ingin melindungi anak ketika browsing atau online. Baik melindungi dari situs porno, judi berkedok game online, perdagangan anak, seksual abuse, dan masih banyak lagi. Sebelum anak browsing sebaiknya kita berikan langkah proteksi. Agar keluarga kita tidak dirugikan.

Berikut ini tips aman dan sehat dalam berinternet dari Shinto Nugroho, Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia, seperti diberitakan oleh Tribun Jakarta online.

Password atau kata kunci kuat
Ketika membuat akun (email, sosial media, online banking, dan lainnya) sebaiknya menggunakan kata kunci panjang dan unik, terdiri dari angka, huruf, dan simbol. Sebisa mungkin buat kata kunci yang berbeda pada setiap akun yang dibuat dan pastikan kita mengingatnya.

Jangan memberitahukan kata kunci
Jangan pernah sekali-kali mengirim kata kunci melalui email atau beritahu kata kunci kepada orang lain. Karena hal ini dapat berakibat fatal bukan hanya file kita yang dicuri, tetapi penjahat dunia maya dapat menguras isi rekening tabungan kita.

Mengatur opsi password recovery
Ingatlah untuk mengatur opsi pemulihan kata sandi (password recovery) di situs-situs penting dan pastikan bahwa informasinya terkini dan up to date. Misalnya alamat email sekunder atau nomor handphone untuk menyetel kata kunci baru.

Jangan membalas email/akun yang tidak jelas
Kita pasti sering mendapatkan email dari pengirim tidak jelas asal-usulnya dan isi email yang membingungkan. Jika mendapati hal ini, sebaiknya dihindari karena kemungkinan besar ini penipuan. Dan jangan membalas email, instant message, atau halaman web yang meminta informasi pribadi atau data-data keuangan. Jika itu dari bank, ia akan menggunakan nama resmi ketika berkirim email, SMS, atau telepon.

Laporkan konten yang kasar atau ilegal
Jika kita menemukan website atau konten yang terlihat kasar atau ilegal. sebaiknya laporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informasi atau di penyedia layanan tersebut. Misal Google, di sini terdapat ikon bendera (flag) yang bisa digunakan untuk melaporkan langsung.

Memeriksa pengaturan privasi dan keamanan secara teratur
Jika kita memiliki beberapa akun social media atau email, sering-seringlah memeriksa dan mengatur privasi serta security. Sesuaikan (customize) bagaimana kita ingin berbagi konten. Jika itu milik anak, gunakan email kita ketika mendaftar. Jadi jika anak sewaktu-waktu mengganti password, kita bisa mengetahuinya.

Berpikir dua kali sebelum posting
Sebelum posting sesuatu, seperti status, foto, tulisan, atau file lainnya sebaiknya pikir dua kali. Pasalnya apapun yang kita share dapat dapat diintai oleh penjahat. Apakah yang kita share apakah sudah pantas dan tidak merugikan orang lain? Dan jangan posting sesuatu yang "mengundang". Seperti status "sendirian di rumah", "home alone", atau lainnya.

Gunakan browser terbaru
Setiap kita online pasti menggunakan browser. Pastikan browser serta sistem operasi perangkat yang kita gunakan up to date. Ketika menginstal program baru, pastikan kita mendapatkan perangkat lunak tersebut dari sumber yang terpercaya. Browser terbaru biasanya mempunyai versi terbaru untuk bugs dan update feature. 

Pastikan situs aman
Ketika online, sebaiknya kita memerhatikan dengan seksama situs tersebut. Apalagi kalau diminta sign in atau log in. Lihat, apakah alamat web dimulai dengan https://, yang menandakan bahwa koneksi situs tersebut dienkripsi dan lebih tahan terhadap gangguan atau intipan dari pihak ketiga atau tidak.

Kunci gadget
Jika kita sudah selesai online, sebaiknya selalu mengunci layar komputer, tablet, atau ponsel. Untuk keamanan tambahan, di menu setting, kunci gadget secara otomatis ketika gadget dalam kondisi sleep.

Follow anak
Khusus untuk orangtua, ketika anak telah memiliki akun social media pribadi dengan email pribadi, sebaiknya jadilah teman mereka. Misalnya follow anak di Twitter, menjadi teman di Facebook, tambahkan alamat email anak ke dalam daftar kontak email.

Membatasi waktu anak ketika online, misalnya online cukup empat jam sehari, kalau sudah selesai belajar dapat tambahan waktu online 15 menit, atau bisa online lebih dari empat tapi digunakan untuk mengerjakan tugas. Yang penting dampingi dan akrab dengan anak ketika online dan di luar online.