07.15
0

Wasit Cuneyt Cakir kini seolah jadi musuh publik, terutama para pendukung Manchester United. Namun, kubu UEFA memberi dukungan, dan menegaskan peluang bagi Cakir untuk terus memimpin liga Champions di babak selanjutnya masih terbuka.


Kartu Merah Nani Didukung oleh UEFA


Cakir memicu kontroversi menyusul kartu merah yang dia acungkan pada Nani di menit 56 laga MU vs Madrid, pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

Beberapa kalangan menganggap insiden yang melibatkan Nani dengan Alvaro Arbeloa itu tak layak berujung pengusiran dengan dalih Nani sepenuhnya tak menyadari kedatangan lawannya saat mengangkat kaki terlalu tinggi untuk menghentikan bola.

Kartu merah tersebut kemudian mengubah jalannya pertandingan. The Red Devils yang sudah unggul 1-0 akhirnya kebobolan dua kali oleh aksi Luka Modric dan Cristiano Ronaldo. MU kalah 1-2 dan tersingkir dari Liga Champions.

Cakir sendiri memilih untuk bungkam. Ia melakukan gerakan tutup mulut saat tiba di Bandara Turki. Namun, di tengah derasnya kritikan, kubu UEFA memberikan dukungan untuk wasit berusia 36 tahun tersebut.

Saat ini, UEFA tetap menunggu laporan dari pengawas wasit, Pierluigi Collina dan juga delegasi pertandingan, Rudolf Zavrl, yang juga berada di Old Trafford. "Kami tidak punya masalah dengannya. Tak ada masalah buat kami terkait dengan pengusiran (pemain) dan kami akan menunggu laporan resmi dari delegasi pertandingan dan pengawas wasit, sesuai prosedur. Jika ada yang dipermasalahkan maka kami akan bertindak," ungkap juru bicara UEFA seperti dikutip dari Guardian.

UEFA memastikan kalau Cakir saat ini tidak dalam posisi terancam tercoret dari daftar wasit Liga Champions. "Dia masih berada dalam daftar ofisial pertandingan kami," lanjut pernyataan tersebut.

Dukungan juga datang dari Graham Poll. Mantan wasit Liga Primer ini menyebut tekel dari Nani masuk kategori brutal. "Orang-orang lupa bahwa wasit berada di bawah instruksi. Mereka bertemu dua kali setahun dan diberi instruksi apa yang harus dilakukan" ujar Poll seperti yang dilansir Fox Sports Asia.

"Mereka akan diberitahu berkali-kali bahwa tackle seperti itu adalah brutal, Anda tidak bisa melakukan tekel seperti itu karena membahayakan keselamatan pemain lawan.

Tindakan itu menjadi pelanggaran serius, lihatlah di mana letak kontaknya, Anda mungkin akan sulit untuk berdebat," katanya.

"Dia (Nani) bermaksud untuk melompat tinggi dengan kakinya terangkat, itu disengaja. Sangat disayangkan bahwa dia sejatinya bukan tipikal seperti itu, namun sang wasit sudah melakukan pekerjaannya dengan baik dan sungguh salah bagi kita untuk menghukum dia karena sudah melakukan pekerjaannya," kata Poll (TribunJkt)