Sebelumnya, ada wacana bahwa Ujian Nasional untuk SD di tahun 2013 ini dihapuskan. Rupanya itu hanya sebatas wacana saja, nyatanya Ujian nasional tingkat sekolah dasar pada 2013 tetap akan dilangsungkan dilaksanakan.
Namun, pada 2014 penyelenggaraan UN tersebut terbuka untuk dievaluasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan hal itu. "Sejalan
dengan Kurikulum 2013 yang akan diterapkan Juli 2013 esensinya ingin
memperkuat penilaian yang basisnya proses tetapi juga tidak ingin
mempertentangkan antara penilaian yang berbasis proses dengan penilaian
yang berbasis output," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (2/3)
malam.
Ia mengatakan hal tersebut di sela acara Pergelaran Anak Negeri
berupa pementasan wayang kulit di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur
di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan penilaian berbasis proses dan penilaian berbasis output
sama penting. Karenanya, terbuka untuk dilakukan evaluasi sistem
penilaian yang saat digunakan.
"Prinsipnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ingin mempertentangkan mana yang penting, proses atau output," katanya.
Ia menjelaskan UN itu adalah output dan rapor adalah proses,
penilaian keseharian. Tema besarnya ialah memperkuat dua basis penilaian
tersebut. Khusus untuk SD, katanya, merupakan wajib belajar sembilan
tahun.
"Seandainya tidak lulus mau diapakan? Karenanya, ada pemikiran yang
SD dan SMP itu satu kesatuan sesama pendidikan dasar sembilan tahun
sehingga evaluasi outputnya yaitu pada saat SMP sehingga SD ke SMP itu
ibarat kenaikan kelas," katanya.
Lulusan SD masuk SMP itu menjadi kelas VII. "Ada yang memiliki
pemikiran UN di SD itu sebaiknya ditiadakan karena ini menjadi satu
paket sesama pendidikan dasar," katanya.
Namun, katanya, hal itu tidak diterapkan pada 2013 karena Kurikulum
2013 juga belum diterapkan. "UN 2013 besok tetap untuk SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK seperti biasanya, hanya yang membedakan ada 20 variasi soal,"
katanya.
Ia mengatakan UN 2013/2014 terbuka untuk dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi akan ditetapkan (Metro)