09.51
0

Tim Institut Teknologi Bandung tengah mengembangkan sejumlah gerakan tangan untuk memainkan angklung 
dengan menggunakan sensor Kinect.  Salah satu gerakan tangan ini adalah  kepalan tangan di pinggang yang merepresentasikan nada do  dan jari telunjuk ke atas yang menunjukkan nada do tinggi.

♦♦♦

Sejauh ini yang telah dikembangkan termasuk nada dasar serta gerakan untuk menentukan tempo satu aransemen musik. Perangkat lunak Kinect pada robot angklung ini dikembangkan oleh Ari Angga Rochim, salah seorang anggota tim robot angklung ITB.


Angklung Robot, Main Angklung dengan Sensor Kinect


"Software Kinect (Xbox) ini dihubungkan dengan piranti lunak robot angklung, atau yang kami sebut klungbot dan software sensor ini kami sebut Klungnect,” kata Ari. "Klungbot akan terkoneksi dengan klungnecct untuk menggerakan robot angklung ini,” tambahnya.

Gerakan diolah program klungnect sehingga kode-kode tangan akan diubah menjadi kode nada. Alat sensor Kinect ini adalah yang digunakan pada Xbox dan mendeteksi gerakan tubuh dengan menggunakan kamera dan infra merah.

"Gerakan-gerakan khusus tangan ini diciptakan oleh seniman angklung namun belum banyak dikenal masyarakat," kata Ari. Gerakan lain termasuk seperti konduktor biasa untuk mengatur tempa pada aransemen musik.

Penggunaan dua tangan
Sejumlah aransemen musik yang ada pada perangkat lunak yang dihubungkan ke robot angklung termasuk berbagai lagu pop Indonesia sampai pada lagu Queen, seperti Bohemian Rhapsodi sampai pada gubahan Mozart.


Ari Angga Rochim memainkan angklung dengan menggunakan sensor Kinect/bbc.co.uk

Ari mengatakan untuk gerakan menentukan tempo sudah dapat diterapkan pada aransemen musik yang cukup rumit namun yang masih akan dikembangkan adalah gerakan tangan untuk merepresentasikan nada.

Sementara itu, Eko Mursito Budi, dosen Teknik Fisika ITB yang menggagas pembuatan robot angklung ini mengatakan anak-anak muda diharapkan semakin banyak yang tertarik pada musik tradisional melalui terapan teknologi seperti ini.

"Budaya Indonesia sangat kaya, namun kurang banyak anak muda yang tertarik dengan musik tradisional. Melalui teknologi seperti ini, diharapkan akan semakin banyak anak-anak muda yang tertarik," kata Eko.

Dalam rencana pengembangan selanjutnya, Ari mengatakan akan menggunakan dua tangan untuk gerakan tangan dalam sensor Kinect ini.

"Kami akan mengembangkan nada lain dan juga penggunaan dua tangan. Satu tangan memainkan tempo dan satu tangan nada. Dan juga kemungkinan dengan dua atau tiga orang pemain," tambahnya (Jurnal Haji dan Umrah)