Promosi gencar para operator telepon seluler (ponsel) di antaranya memberikan paket nelpon murah, bahkan ada yang berjam-jam. Waspada lah, jika termakan promosi model ini. Terutama jika kita sampai tanpa henti menelpon dengan ponsel menempel terus di kuping hingga durasi 50 menit . Sebuah penelitian National Institutes of Health (NIH) menemukan bahwa area otak yang paling terpengaruh adalah pada bagian yang paling dekat dengan antena ponsel.
Memang belum bisa dipastikan apakah gejala tersebut dapat berbahaya dan berdampak pada perkembangan kanker di otak.
Ilmuan mempelajari 47 orang yang sehat antara bulan Januari dan Desember 2009, memantau aktivitas sel otak mereka dengan teknik gambar canggih disebut Positron Emission Tomography (PET). Studi ini menemukan bahwa metabolisme glukosa, sebuah penanda aktivitas sel otak, tujuh persen lebih tinggi di bagian otak yang terdekat dengan antena ponsel.
Dr Nora Volkow, direktur Institut Nasional Amerika bagi Penyalahgunaan Obat dan ketua studi tersebut mengatakan peningkatan metabolisme glukosa sesuai dengan gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh ponsel yang diaktifkan.
"Yang diriset dalam studi ini adalah perlunya mempelajari ada tidaknya konsekuensi jangka panjang akibat pemaparan ‘radiasi elektromagnetik’ berulang-kali selama bertahun-tahun,” ujar Volkow.
Volkow mengemukakan bahwa para dokter kini menggunakan terapi electroconvulsive atau kejut listrik, dan stimulasi magnetik transkranial, yang juga menciptakan medan elektromagnetik, untuk mengobati orang yang depresi yang tidak bisa sembuh dengan obat dan psikoterapi.
Volkow mengatakan kedua terapi menghasilkan medan elektromagnetik yang kekuatannya berlipat lipat dibanding dengan yang dihasilkan ponsel. "Maksud saya, saya akan sangat kaget dan saya tidak akan khawatir bahwa terpapar ponsel selama 50 menit bisa mencelakakan seseorang," kata Volkow.
Studi terbaru tentang dampak biologis penggunaan ponsel ini dimuat dalam Journal of the American Medical Association.
Pengguna ponsel terus meningkat sejak dikenalkan secara luas pada 1980 an hingga sekarang . Tercatat sekitar 5 milyar telpon genggam kini digunakan di seluruh dunia.
Demikian Info Terapung tentang Kesehatan dari sumber Hidayatullah online.
