21.53
0

Beberapa waktu terakhir, perawatan "awet muda" tiba-tiba ramai diperbincangkan di Jakarta. Mereka ingin agar kulit dan tubuh mereka awet muda. Pendek kata, mereka menolak menjadi tua, inginnya tetap chubby seperti Tina Toon.

Bottox and Filler


Lalu berbagai teknik perawatan tubuh pun dilakukan, tentu dengan biaya yang tidak sedikit tentunya. Beberapa teknik untuk meremajakan kulit dengan beragam pilihan teknik pun dilakukan, seperti injeksi filler, injeksi botox, dan pemberian infus cairan antioksidan. 


Dermatologis dari Taiwan, Dr Hsu Nai-Jen MD mengatakan, filler dan botox lebih unggul dibanding operasi plastik. Selain lebih aman, bentuk wajah menjadi lebih alami, proses pemulihannya lebih cepat, dan hasilnya lebih cepat.



Beberapa keuntungan peremajaan kulit nonbedah lainnya antara lain:

Pemulihan. 
Salah satu keuntungan yang paling mendasar pada prosedur nonbedah ini adalah pada fase pemulihannya. Dengan prosedur non bedah seperti Botox dan filler, obat yang digunakan untuk meremajakan kulit disuntikkan ke dalam lapisan kulit seh- ingga lukanya hanya berupa sebuah titik kecil pada wajah yang akan hilang dalam 15 menit. "Dengan prosedur nonbedah, fase pemulihannya lebih cepat dibanding dengan facelift,

Sedangkan pada prosedur facelift, bagian yang akan diperbaiki harus dibedah, digunting, dan dijahit. Selain itu proses pemulihan yang diperlukan untuk menghilangkan luka nyeri di wajah, lebam, dan bengkak sisa operasi, masih akan terlihat setelah beberapa waktu. Sisa bengkak kadang masih ada sehingga harus disamarkan dengan makeup. Paling tidak, masa pemulihan setelah facelift membutuhkan waktu minimal enam bulan.

Proses lebih cepat. 
Satu kali rangkaian prosedur nonbedah hanya membutuhkan waktu 30 menit. "Dengan teknik yang tepat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur ini hanya sebentar, bahkan bisa dilakukan saat jam makan siang," tukasnya.

Sedangkan pada proses facelift, karena harus dilakukan pembedahan, membutuhkan proses berjam-jam di meja operasi untuk menentukan bagian mana yang akan dibedah. dan dijahit kembali.


Bekas lebih kecil. 
Dalam prosedur Botox, lapisan kulit akan disuntik menggunakan cairan asam hialuronat yang berasal dari bakteri. "Asam ini juga diproduksi manusia, dan strukturnya sama seperti bakteri. Sehingga, sebenarnya cairan ini merupakan cairan asam yang aman bagi kulit karena bisa memungkinkan kulit menyerap air lebih banyak," katanya.

Dengan menggunakan senyawa cairan yang diklaim aman untuk kulit dengan menggunakan teknik injeksi, risiko bekas lukanya akan lebih kecil dan senyawa asam hialuronat tidak menimbulkan risiko bagi penggunanya.

Sedangkan dengan teknik facelift, garis potongan dan jahitan di kulit tak jarang akan menimbulkan luka bekas yang menghitam. Selain itu, luka ini juga sering membuat kulit menjadi bengkak dan lebam. Seringkali bekas jahitan ini membuat orang menjadi tidak percaya diri karena merusak penampilan,

Lebih cepat dan alami. 
Semua orang pasti ingin menikmati hasil perawatan wajah dengan instan dan cepat. Prosedur nonbedah dapat memenuhi harapan ini karena dalam waktu singkat hasilnya terlihat.

Bahan kandungannya yang dinilai aman juga akan membantu peremajaan kulit, mengikat air lebih banyak, sehingga bagian yang disuntik akan terlihat lebih natural seperti tanpa perlakuan.

Pada prosedur facelift, sudah bisa dipastikan hasilnya tidak akan terlihat seketika karena proses pemulihannya yang tergolong lama. 

Selain itu seringkali hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan, dan lebih sulit untuk diubah karena sifatnya yang permanen. Dibutuhkan pembedahan lagi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. (Metro Banjar cetak 23/2/2013)