Ashanty, artis Indonesia sekaligus istri Anang Hermansyah, mendadak masuk rumah sakit dengan diagnosa terkena serangan radang selaput otak. Padahal sebelumnya tidak terdengar ada gejala atau penyebab sakit.
Menurut tulisan Tribun Jakarta, penyakit yang diderita Ashanty tak lain adalah meningitis. Penyakit meningitis ini cukup rentan bagi mereka yang bekerja dengan tingkat mobilitas tinggi. Pada meningitis terjadi infeksi atau peradangan pada selaput halus yang disebut meninges yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Peradangan boleh jadi karena enteroviruses (kumpulan virus), bakteri, jamur, atau tumor ganas yang dimulai di tempat lain dalam tubuh, seperti di telinga, sinus atau saluran pernapasan bagian atas.
Enteroviruses yang ada pada meningitis adalah Coxsackie A & B, Poliovirus, Mumps, Measles, Herps Simplex, Varicella, Streptococcus Piieumoniae, Pneumokokus, Neisseria Meningitides atau Meningokokus. Jenis virus paling berbahaya dan paling sering menerjang anak-anak dan orang dewasa adalah Neisseria Meningitides atau Meningokokus.
Setiap tahun, seribu orang di Amerika Serikat terserang penyakit ini. Menurut Centers for Disease Control (CDC), sekitar 15 persen dari mereka bisa bertahan hidup, sedangkan sisanya menjadi cacat seperti tuli, kerusakan otak, dan masalah neurologis.
Virus Neisseria Meningitides dapat menyebar melalui udara, seperti batuk dan bersin, atau bersentuhan langsung dengan si Pembawa Bakteri. Prosesnya, dari saluran penafasan, virus masuk ke saluran darah dan menyebabkan septicaemia (keracunan darah) yang parah. Lalu terus menuju ke otak hingga rnenyebabkan meningitis.
Sedangkan yang disebabkan oleh jamur, organisme jamur seperti jamur atau ragi akan menyerang cairan tulang belakang otak, cairan bening yang menggenangi otak dan sumsum tulang belakang. Jamur menyerang darah dalam otak yang kemudian bisa menyebabkan stroke.
Meningitis umumnya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah (gangguan autoimun). Atau, disebabkan oleh penyebab non-menular, seperti kanker dan obat-obatan. Setiap orang dapat beresiko karena Gangguan meningitis ini dapat menyerang orang dewasa, anak-anak, atau neonatal (bayi yang baru lahir). Dampaknya bisa sangat serius dan mematikan, namun ada juga orang yang sembuh sepenuhnya.
Dampak pada tiap orang berbeda, dari ringan hingga yang paling serius, yakni melumpuh atau mematikan. Semua itu tergantung dari jenis virus, bakteri, dan jamur penyebab meningitis.
Baik meningitis dan septicaemia (keracunan darah) dapat menyebabkan Acquired Brain I njury (ABI) atau cidera otak yang diakuisisi, yakni cedera otak yang terjadi setelah lahir. Kerusakan otak yang parah pada meningitis sebenarnya tidak umum dan biasanya baru diketahui setelah beberapa hari. Komplikasi dari kerusakan otak ini adalah epilepsi dan cerebral palsy .
Otak memerlukan lebih dari 20 tahun untuk berkembang. Jadi, bisa dibayangkan jika seseorang anak atau orang dewasa terkena ABI, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk memulihkan otaknya