05.50
0


Jeruk nipis tak hanya baik bagi pencernaan. Buah mungil ini juga bagus untuk menghambat terbentuknya batu ginjal. Menurut penelitian di Jogja pada orang dewasa, air sitrat atau jeruk nipis dapat menghambat proses pembentukan kristal.


Kristal atau batu ginjal memiliki komposisi campuran. Yaitu kalsium, fosfat, oksalat, serta asam urat. Jika seseorang memiliki sitrat rendah dalam tubuhnya, dia akan mudah terkena batu ginjal.


Jeruk Nipis Dapat Mencegah Batu Ginjal



Air jeruk nipis ini dapat dikonsumsi bagi mereka yang memiliki batu ginjal. Dengan anjuran setiap hari, dua butir jeruk nipis yang diambil sarinya dan dapat dicampurkan dengan air mineral.

Namun jeruk nipis bukan merupakan satu-satunya minuman yang dianjurkan untuk mencegah atau menangani batu ginjal. Tetapi diimbangi pula dengan menjaga pola hidup sehat secara keseluruhan.

Berolahraga, menjaga kadar gula darah tetap stabil, menjaga tekanan darah dalam batas normal, mengonsumsi makanan sehat, menjaga berat badan, tidak merokok dan mengonsumsi obat tanpa memeriksakan fungsi ginjal terlebih dahulu, serta banyak minum air putih. 

Minimal minum air putih dua liter perhari, supaya urin cukup encer,dan tidak terbentuk kristal, dan sebaiknya mengurangi makanan yang mengandung protein tinggi. Kurang dari 50 gram protein perhari


Kita tidak perlu mahal-mahal beli air elektrolit, cukup minum air putih saja, air mineral. Sebab air yang mengandung elektrolit sudah banyak didapatkan dari pisang dan pepaya. 

Ginjal pada dasarnya memainkan peranan penting dalam mengeluarkan racun dari darah. Jika seseorang sudah terlanjur terkena gangguan fungsi ginjal, ini masih bisa ditangani. Gangguan fungsi ginjal dapat berupa batu ginjal, infeksi saluran kemih, hingga penyakit ginjal kronik. Batu ginjal memiliki ciri rasa nyeri di perut bagian belakang, pendarahan pada urin, mual atau muntah, kehilangan nafsu makan, sampai pembengkakan
di perut.

Sakit batu ginjal pada umumnya terjadi pada laki-laki, meskipun perempuan pun memiliki kemungkinan mengalaminya. Namun perempuan cenderung mengalami infeksi saluran kemih yang diawali dengan gejala meningkatnya hasrat buang air kecil sampai akhirnya terjadi pendarahan pada urin. Jika kedua gangguan tersebut tidak ditangani segera atau diabaikan, bukan tak mungkin akan berlanjut ke kondisi yang lebih parah, yaitu Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK). 

PGK merupakan kondisi ginjal yang kehilangan fungsinya. Penyakit ginjal kronik tidak bisa kembali ke normal, ia akan selalu berkembang. Penurunan fungsi ginjal ini terjadi perlahan-lahan.(Bpost Cetak 8/3/2013)