17.08
0

Siapa bilang jadi anak sekolah enggak stres? Setiap hari, begitu banyak mata pelajaran yang harus kita tekuni, belum lagi setumpuk pekerjaan rumah (PR) yang harus kita selesaikan. Apalagi menjelang Ujian, Ujian Nasional Tahun 2013 ini yang pasti tingkat stres kita akan naik seiring banyaknya jam pelajaran tambahan yang harus kita ikuti. 


Cara Asyik Menurunkan Stress Para Siswa


Karena itulah, sekolah menyelipkan waktu istirahat di sela-sela jam pelajaran. Tujuannya, agar kita enggak terlampau stres belajar. Tapi, beberapa sekolah di Amerika Serikat (AS) punya cara asyik nih untuk menurunkan tingkat stres siswanya. Apa saja? 

Yoga

Di Smithtown, New York, mata pelajaran olahraga bukanlah suatu momok yang harus dihindari. Sebaliknya, mata pelajaran ini justru menjadi alternatif menghalau stres. Dilansir Huffingtonpost, Selasa (12/3/2013), salah satu siswa di SMA ini, Will Eng, menjelaskan, sekolahnya menawarkan empat jenis olahraga yang bisa dipilih siswanya yakni olahraga tim, proyek petualangan alam bebas, fitnes dan yoga. 

Puppy Love

Berbagai penelitian menunjukkan, binatang peliharaan dapat menjadi cara efektif menurunkan tingkat stres. Saat ini, banyak SMA di AS menggunakan terapi binatang peliharaan bagi para siswanya yang mengalami tekanan di sekolah. Tim konseling SMA Prospect, di Mount Prospect, Illinois, misalnya, menyertakan Junie, anjing Golden Retriever berusia 18 bulan yang berperan sebagai "anjing terapi" untuk menenangkan dan merilekskan para siswa. 

Meditasi transendental 

Riset University of California, Los Angeles (UCLA) pada 2011 menemukan, ketika stres, kesehatan emosional seorang mahasiswa tahun pertama ada di tingkat paling rendah selama 25 tahun dalam hidupnya. Meditasi transendental, yakni bentuk meditasi yang dilakukan dengan mata tertutup dan melibatkan pengulangan mantra selama 15-20 menit per hari, terbukti telah menurunkan tingkat stres para mahasiswa tahun pertama. Meditasi ini pun kini  dipraktikkan para siswa SMA, salah satunya di San Francisco, untuk mengurangi stres mereka. 

Tidur siang 

Ketimbang sepotong coklat atau secangkir kopi, tidur siang berkualitas lebih efektif dalam membangkitkan semangat kita untuk menghadapi pelajaran di siang hingga sore hari. SMA Lakeside di Georgia membantu para siswa mendongkrak energi dan kemampuan kognitif mereka dengan mempersilakan para siswa tidur siang selama 30 menit di aula sekolah. 

Latihan otak 

Beberapa sekolah mulai mengajari para siswanya tentang kesadaran berpikir (mindfulness) melalui program Social and Emotional Learning (SEL). Latihan ini fokus pada ketahanan emosional  yang dapat meningkatkan performa akademik siswa. 

Ruang rileksasi 

Tahun lalu, laboratorium bahasa yang sudah tidak terpakai di SMA Belfast Area, di Maine, diubah menjadi ruang rileksasi bagi seluruh warga sekolah. Di ruang rileksasi tersebut, guru, siswa, dan administrator sekolah dapat menikmati sesi singkat pijat, reiki, akupuntur, chiropractic dan terapi fisik lainnya untuk menurunkan stres. 

Istirahat 

Ini adalah cara yang umum dilakukan banyak sekolah, termasuk di Indonesia. Sekolah memberikan 15-20 menit waktu istirahat di sela-sela jam pelajaran untuk mengurangi stres para siswa. Waktu ini bisa dimanfaatkan untuk bersantai, atau bergaul dan bermain dengan teman-temannya. Di SMA Chanhassen di Minnesota, 
para siswa dapat menikmati istirahat harian ini, termasuk juga malam bebas PR yang disebar selama setahun untuk mengurangi tingkat stres mereka. 

Konferensi kepercayaan diri 

Berjuang dengan kepercayaan diri dan masalah citra tentang tubuh di SMA dapat menambah stres yang dirasakan siswa. Beberapa SMA di AS menyediakan berbagai program bagi para siswanya untuk menyadarkan mereka tentang kepercayaan diri dan citra atas tubuh yang sehat. 

Di SMA Union County, New Jersey, para murid perempuan diundang untuk menghadiri konferensi satu hari yang diisi dengan berbagai aktivitas untuk meningkatkan kepercayaan diri. Konferensi tersebut bertajuk "Happy, Healthy & Whole: A Conference to Empower Young Women." Sementara itu, di SMP British Columbia's G.W. Graham, para siswinya berinisiatif untuk mengajak gadis-gadis muda merayakan kecantikan alami mereka dengan tidak menggunakan make up dan produk perawatan rambut selama seminggu (okezone)