Keluarga harmonis menjadi impian semua orang di dunia. Berkumpul bareng dengan rasa bahagia adalah keinginan seluruh manusia yang mengharapkan suasana nyaman dan tenteram dalam menjalani kehidupan. Namun, semua itu tak bisa datang secara mendadak. Butuh perjuangan keras secara kontinyu untuk merealisasikan semuanya.
Satu yang paling krusial adalah bagaimana cara mengatur komunikasi dengan sang buah hati. Bagi keluarga yang sudah memiliki momongan, sebuah alasan kuat untuk lebih memerhatikan mereka, dibanding kebersamaan bareng pasangan, yang sudah terjalin sejak lama. Menjali harmoni dengan anak adalah langkah utama. Melakukan komunikasi yang efektif menjadi tantangan tak mudah. Karena itulah, memerhatikan dan menyentuh perasaan anak adalah langkah terpuji.
Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang bahagia akan selalu tampil sebagai makhluk sosial yang bertanggung jawab dan efisien. Mengekspresikan cinta kita dan mendiskusikan masalah akan menghasilkan keluarga yang bahagia.
1. Dengarkan anak
BIARKAN mereka tahu bahwa kita tertarik mengetahui tentang mereka. Tanyakan kepada mereka, apa yang terjadi di sekolah dan bagaimana hari-hari mereka. Jangan beralih ke televisi, koran, atau sibuk dengan telepon ketika mereka mulai berbicara.
2. Luangkan waktu berbicara dengan anak
JIKA ada sesuatu yang bersifat kontra, sebaiknya hindari perdebatan, terlebih jika hal itu dilakukan dalam sosial media. Bicara dengan anak tentang favorit kartun, game baru, atau buku favorit mereka. Lihat dan dengarkan seberapa banyak mereka akan mengeluarkan pendapat.
3. Berikan waktu untuk merespon
ANAK-anak mungkin memerlukan beberapa waktu untuk memroses dan memahami apa yang kita katakan. Berikan waktu mereka berpikir untuk merespon pembicaraan kita. Hindari mendesak mereka untuk menjawab atau mengatakan sesuatu.
4. Lindungi anak ketika berinternet
KOMPUTER dan internet telah menjadi bagian tak terhindarkan dari kehidupan kita sehari-hari. Begitu pula dengan anak-anak yang meniru perilaku orangtua mereka, dengan berinternet. Tak ada salahnya mereka membuka internet, berikan waktu dan dampingi mereka ketika browsing. Jika perlu lindungi software dan device dengan perangkat yang aman dari cyber crime.
5. Membuat komunikasi sederhana dan jelas
BERKOMUNIKASI dengan anak, sebaiknya jangan membuat anak bingung antara sikap dan kata-kata kita. Pasalnya, sikap dan kata-kata sama pentingnya bagi mereka
6. Hargai prestasi anak
APAPUN prestasi atau apa yang dilakukan anak, orangtua mengapresiasi dengan positif. Termasuk ketika anak gagal dalam melakukan ujian atau lomba, kita harus memberi semangat atau menghibur mereka.
7. Komunikasi yang memotivasi anak
BERBINCANG kepada anak yang memotivasi membuat mereka merasa aman. Berilah kebebasan penuh kepada mereka bahwa mereka dapat menjalankan semua tugasnya setiap saat. Seperti mengerjakan PR, tugas, menghadapi ujian, atau lomba.
8. Pilih kata positif
BARANGKALI kita senewen dengan tingkah polah anak yang asal-asalan atau selebor. Misalnya ketika anak meletakkan buku sembarangan, tak dipungkiri secara spontan kita berkata "Jangan taruh buku di situ", sebaiknya ganti kata-kata ke lebih positif, yaitu "Sebaiknya simpan buku itu di meja belajar kamu."
9. Sabar saat anak curhat
MENANGGAPI dengan kesabaran ketika kita menaggapi cerita anak, dengankan dengan sabar. Terkadang cerita anak tidak runut atau mendengarkan perilaku teman mereka yang menjengkelkan membuat kita gusar. Sebaiknya kita luangkan waktu untuk berpikir tentang apa yang anak ingin sampaikan. Sebagai orangtua respon cerita mereka dengan cara yang lembut dan penuh perhatian.
10. Diskusi terbatas
JANGAN membahas masalah keluarga di depan anak-anak jika mereka tidak cukup baik untuk mengambil secara positif. Pada saat yang sama, berikan waktu untuk anak bicara terkait masalah keluarga. Namun, jangan salahgunakan kata-kata mereka ketika mengambil keputusan