14.25
0
TEMPAT tinggal dapat mempengaruhi keputusan dan kesehatan kita, kata peneliti, yang menyarankan perancang kota membangun jalur untuk pejalan kaki guna mengurangi diabetes.

Diabetes Turun Di Lingkungan Yang Ramah Pejalan Kaki



Jika lingkungan pemukiman kita semakin “menyamankan pejalan kaki”, semakin kecil kemungkinan kita menjadi gemuk atau berkembang menjadi diabetes. Dengan lingkungan yang mendorong melakukan aktivitas fisik, untuk menuju ke satu lokasi kita bisa berjalan selama lebih dari 10 menit, dapat mengurangi mengurangi angka obesitas, kata Gillian Booth, peneliti utama.

Dalam laporan pada laman Bloomberg belum lama ini, para peneliti meneliti lingkungan di Ontario selatan (Kanada) selama lebih dari 10 tahun, yang berakhir pada tahun 2012. Kegemukan dan tingkat obesitas turun 9 persen di daerah yang paling menyamankan pejalan kaki dan naik 13 persen di daerah yang kurang memberikan kenyamanan untuk berjalan. Kasus-kasus diabetes turun 7 persen di lingkungan yang ramah pejalan kaki.

“Desain kota memiliki dampak besar pada kesehatan kita,” kata Booth, peneliti di St. Michael’s Hospital di Toronto. “Sebagai masyarakat, kita mengharapkan ada semacam rekayasa terhadap aktivitas fisik dari kehidupan kita.”

Penelitian tentang berjalan kaki yang terkait dengan obesitas dan diabetes dilakukan bersama oleh Booth dan Marisa Creatore, ahli epidemiologi di St. Michael’s Hospital. Booth telah mempresentasikan penelitiannya pada Selasa, 17 Juni, pada konferensi yang diselenggarakan American Diabetes Association di San Francisco.

Lebih dari sepertiga orang dewasa di AS mengalami obesitas, menurut Pusat Statistik Kesehatan Nasional. Meningkatnya biaya kesehatan dan sejumlah masalah kesehatan, termasuk pada diabetes, penyakit jantung dan kolesterol tinggi, menjadikan penyakit-penyakit tersebut masuk dalam kategori epidemi.

Index Berjalan Kaki

Para peneliti mengukur “berjalan kaki” dengan indeks yang mereka ciptakan terhadap penduduk dan kepadatan hunian, jalur-jalur jalan kaki yang tersedia, dan jumlah kawasan perbelanjaan dan layanan yang ada di dekatnya.

Booth mengatakan, dari hasil penelitian, kawasan pemukiman yang memiliki sejumlah toko, taman, dan fasilitas orang berjalan, yang bisa menyebabkan orang berjalan selama sekitar 10, atau berjalan sepanjang 800 meter, telah menyebabkan orang lebih cenderung berjalan kaki untuk menuju ke suatu tempat.

“Ketika kita masuk ke daerah kota yang lebih pinggiran, dengan kawasan antara pemukiman dan kawasan komersial lebih jauh,” kata Booth, ”Membuat kita tidak punya banyak pilihan untuk berjalan kaki.”

Hubungan antara “lingkungan binaan” dan kesehatan ini telah meningkatkan perhatian dari para profesional kesehatan masyarakat di tingkat lokal dan nasional, kata Roger Millar, Wakil Presiden pada Smart Growth Amerika, dan juga direktur pada National Complete Streets Coalition.

Ketika pemerintah daerah membuat keputusan tentang perencanaan kota, mereka perlu mempertimbangkan antara biaya-biaya keuangan dan keuntungan, katanya. Terhadap penderitaan obesitas, ada dimensi finansial yang besar bagi individu dan masyarakat, kata Millar.

‘Manfaat Keuangan’

”Jika kita dapat melakukan sesuatu pada lingkungan binaan kita, yang memungkinkan orang menjadi sehat, ada keuntungan finansial,” kata Millar. “Pikirkankanlah adanya biaya obesitas.”

Biaya perawatan kesehatan yang berhubungan dengan obesitas berkisar sekitar 21 persen dari total belanja kesehatan di Amerika Serikat pada tahun 2005, kata studi yang dilakukan para peneliti Cornell University pada tahun 2012.

Frank Hu, seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard’s School of Public Health, mengatakan, penelitian di bidang ini mencerminkan pemikiran yang relatif baru tentang faktor-faktor yang menyebabkan obesitas dan diabetes. Meskipun penelitian tersebut ditujukan terutama untuk masalah individu, tetapi bukti menunjukkan ada hubungan antara aspek lingkungan dan sosial, katanya.

”Jika kita dapat mengatasi beberapa faktor sosial, seperti karakteristik lingkungan dan desain kota, itu sangat penting untuk mengubah kebiasaan dan pola diet, serta mengurangi obesitas pada tingkat mikro,” kata Hu.*

sumber: hidayatullah.com